Berkendara di musim hujan harus waspada dan berhati-hati karena banyak kondisi jalan bergelombang, berlubang, basah dan licin.
Jika cuaca cerah maka kondisi jalan tidak terlalu berat dihadapi oleh para pengendara kendaraan bermotor. Namun, pada saat musim hujan maka kondisi jalan menjadi berat dan berbahaya bagi para pengendara sehingga perlu waspada dan berhati-hati. Berikut ini beberapa tips cara berkendara yang aman di musim hujan.
Perhatikan Kondisi Kendaraan
Sebelum menjalankan kendaraan sebaiknya perlu diperhatikan kondisi kendaraan dan dipastikan kendaraan dalam kondisi prima untuk dikendaraai. Pemeriksaan kondisi kendaraan antara lain meliputi ban, sistem bahan bakar dan karburator, oli mesin, filter udara, sistem pengereman, serta sistem kemudi.
Persiapan Sebelum Berkendara
Sebelum berkendara di musim hujan, terutama untuk pengendara sepeda motor, perlu dipersiapkan beberapa hal, antara lain helmet, jas hujan dan barang bawaan. Siapkan helmet yang dilengkapi dengan kaca pelindung sehingga pandangan tetap aman saat berkendara. Pilihlah jas hujan yang ukurannya pas di tubuh sehingga tidak berkibar terkena angin, yang bisa berbahaya dan dapat menimbulkan kecelakaan jika tersangkut di rantai. Hindari membawa barang yang bisa rusak bila terkena air, jika terpaksa maka barang tersebut harus dijaga dan dilindungi dengan bahan kedap air seperti plastik.
Nyalakan Lampu
Pada saat hujan, jarak pandang menjadi sangat rendah disebabkan lebatnya hujan atau karena kondisi geografi seperti pada saat posisi di dataran tinggi. Menyalakan lampu bertujuan untuk memberikan sinyal atau tanda kepada kendaraan lain tentang keberadaan kendaraan anda.
Perhatikan RPM
Putaran RPM yang terlalu tinggi dapat menimbulkan slip pada ban. Bagi kendaraan berbahan bakar bensin pada kondisi jalan basah perlu dijaga putaran di kisaran 2.500 rpm dan untuk kendaraan bermesin diesel di kisaran 1.800 rpm. Hal ini bertujuan agar traksi roda tetap pada kondisi optimal.
JagaKecepatan dan Bahaya Microsleep
Pada kondisi jalanan yang licin membuat rem tidak mencengkeram dengan baik. Oleh karena itu, perlu dihindari laju kendaraan berkecepatan tinggi. Kecepatan tinggi akan lebih berbahaya lagi jika badan kondisi capai dan ngantuk, bisa tertidur dalam waktu satu detik saja bisa berakibat fatal. Kondisi ini disebut microsleep.
Hindari Genangan Air dan Banjir
Genangan banjir membuat jalanan tidak terlihat lagi, pengendara disarankan untuk tidak menerjangnya. Menerjang banjir dapat berakibat mesin mati mendadak. Kecuali jika kendaraan memang telah didesain untuk dapat melewati banjir. Namun, perlu tetap diperhatikan tingkat genangan dengan tinggi mesin. Pada saat melewati banjir sebaiknya berkendara di belakang kendaraan lain untuk memastikan tidak ada lobang yang membahayakan. Saat di jalan tol ketika ada genangan air, turunkan kecepatan mobil sekitar 20-30 km/jam. Akan berbahaya jika mobil dalam kecepatan tinggi karena ban akan berada di atas air dan akibatnya sulit dikendalikan (aquaplaning).
Waspada dan Berkonsentrasi
Tetap waspada dengan kondisi laju kendaraan di sekeliling dan berkonsentrasi. Pengemudi dilarang berbicara dengan penumpang dan hindari mengangkat hand phone pada saat kondisi yang sulit seperti ini. (HAJ)
									
													
