Nurul Hidayat: Tim Kuat Sukseskan Acara Munas APKPI 2024

Jakarta, katigamagz.com – Kesuksesan acara Munas Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI) 2024 di IPB International Convention Center, Bogor tidak bisa dilepaskan dari sosok yang satu ini, ia adalah Nurul Hidayat sang ketua panitia acara. Pria yang per Oktober 2023, menjabat sebagai Office Strategic Management Division Head PT Media Jaya Bersama ini mengatakan cukup tertantang diajak dan ditunjuk untuk menjadi ketua panitia. PT Media Jaya Bersama merupakan induk perusahaan batubara yang memiliki dua operasi produksi IUP, PT Bara Energi Lestari (BEL) dan PT Mifa Bersaudara (MIFA).

“Waktu ditunjuk sebagai Organization Committee saya berusaha untuk mencoba memimpin kepanitiaan, memastikan semua acara berjalan dengan lancar mulai dari seminar, munas dan malam apresiasi. Persiapan kami cukup singkat sekali walaupun direncanakan sudah lama,” tuturnya.

Menyiasati rutinitas pekerjaan di kantor, Nurul mengadakan online meeting satu minggu dua kali, juga beberapa kali offline meeting. Itu yang membuat tim semakin solid.

Satu kata: luar biasa, kata Nurul. “Highlight saya adalah tim yang luar biasa. Tanpa tim yang luar biasa ini saya bukan apa apa. Mereka yang mengeluarkan ide, strategi, saya yang mengusulkan goalsnya apa, mereka sudah tahu karena mungkin mereka bukan event organizer (EO) biasa, tapi mereka EO yang memang paham dengan keselamatan pertambangan. Jadi saya tidak perlu menjelaskan banyak hal tentang keselamatan pertambangan, mereka sudah bisa mendeskripsikan,” terangnya.

“Saya juga didukung dengan tim anggota APKPI yang kuat, seperti Pak Cep Ahmad Muladi sangat membantu dan hebat secara inisiatif serta memimpin pelaksanaan di lapangan, kemudian tim dari beberapa fungsi juga kuat dan selalu sigap seperti Maharani Mega, Agus Somantri,  Presetya Sayoga, Asep Rahmawan, Siti Amalia, Rofi, Zakiah, Siti Julaiha, Galuh, Salsa, Saparudin, Refandi, Satoya, Rizka dan Khanza sehingga saya dapat menjalankan acara dengan cukup baik dan sukses,” tambah Nurul.

Selain tantangan dari sisi waktu, awalnya Nurul berpikir adalah tantangan di sponsor, tetapi ternyata tidak. “Saya bersyukur sekali acara summit ini membuktikan bahwa APKPI itu ada di khalayak luas terlebih insan pertambangan Indonesia. Jadi kami tidak terlalu sulit untuk mendapatkan sponsor,” ungkapnya.

Nurul menjelaskan sponsor yang masuk kategori platinum ada 6 perusahaan, sponsor gold ada 4 perusahaan, sponsor silver ada 8 perusahaan, sponsor bronze 2 perusahaan, 15 perusahaan untuk kategori support, dan 7 media partner. Dari sisi peserta semula ditargetkan sekitar 500 an orang, ternyata yang hadir 720 peserta.

Tentang ikhwal bergabung dengan APKPI, Hidayat menuturkan terjadi di tahun 2016. Waktu itu bertemu dengan Eko Gunarto sebagai salah satu pendiri dan pengawas APKPI, kemudian Direktur APKPI Edi Saptono bermaksud ingin mendapatkan view dari para praktisi untuk pengembangan safety management system di PT Nifa Bersaudara.

“Pada saat itu Pak Adi Risfandi Kepala Teknik Tambang (KTT) PT Mifa Bersaudara–yang saat ini menjadi direktur operasional, saya diikutsertakan di DPP Organisasi APKPI. Beliau memang sangat concern membawa keselamatan pertambangan di Aceh sebagai percontohan,” ungkapnya. Hidayat mengaku ikut organisasi karena sangat tertarik dan sangat ingin mengembangkan keselamatan pertambangan Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *